SATRIO BAGUS

                FILOSOFI SAYUR LODEH sayur lodeh ngrupikaken salah satunggal jenis sayuran khas priyantun jawa. upakara pengolahan mawi nyagedaken macam sayurannya gampil sanget.konon badhe langkung pepak menawi sayur lodeh memiliki 7 macam jenis sayuran, dipunwatawisipun, kluwih, kacang panjang, terong, cucal mlinjo, waluh, godong so, kaliyan tempe. sanes tanpa alasan menawi 7 macam sayuran punika kawastanan sayur lodeh komplit. yektos kagem priyantun jawa, masing-masing jenis sayur ngandung filosofi utawi jarwi kiyambak 1. kluwih, jarwinipun kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekno, ngrupikaken himbauan murih langkung menggalihaken, ngekahi, ngreksa kesarengan kaliyan keharmonisan wonten keluarga. 2. cang gleyor (kacang panjang), cancangen awakmu ojo lungo-lungo, ingkang dipunpangangkah langkung sae tilar dipunpapan ampun asring peparan, menawi boten permana kepatos-patos. 3. terong, terusno anggone olehe manembah gusti ojo datnyeng, ngandung pesan, teruskanlah beribadah, wotsant

  PAKUBUWONO XII( SURYO GURITNO) Letnan Jenderal TNI (Tit.) Sri Susuhunan Pakubuwana XII (disingkat sebagai PB XII, Jawa: ꦯꦩ꧀ꦥꦺꦪꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦲꦶꦁꦏꦁ​ꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀ꦑꦁꦗꦼꦁ​ꦯꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦦꦏꦸꦧꦸꦮꦤ XII; 14 April 1925 – 11 Juni 2004) adalah susuhunan Surakarta yang masa pemerintahannya paling lama di antara raja-raja Jawa, yaitu selama 59 tahun, tepatnya mulai tahun 1945 hingga 2004. Susuhunan Pakubuwana XII dalam sebuah kesempatan di Sasana Handrawina, Keraton Surakarta, sekitar tahun 1945-1955. Susuhunan Surakarta Berkuasa: 12 Juli 1945 –11 juni 2004 Pendahulu: Pakubuwana XI Penerus: Pakubuwana XIII Presiden: Soekarno Soeharto B.J Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Kelahiran: 14 April 1925 Hindia Belanda Surakarta, Hindia Belanda Wafat: 11 Juni 2004 (umur 79) Indonesia Surakarta, Indonesia Pemakaman: Astana Girimulya, Imogiri, Bantul, Yogyakarta Wangsa: Mataram Nama lengkap: Gusti Raden Mas Suryo Guritno Nama takhta: Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Sena

M AKNA FILOSOFI LAMBANG                        KERATON SURAKARTA HADININGRAT ( RADYOLAKSONO )                      Radyalaksana, lambang Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Surakarta). Lambang ini dirancang oleh Sri Susuhunan Pakubuwono X (memerintah 1893-1939) melalui sabdanya: "Kuncara ruming bangsa dumunung aneng luhuring budaya" yang artinya: Kemahsyuran suatu bangsa terletak pada keluhuran budayanya". lambang ini menampilkan mahkota Raja Jawa sebagai puncak dari perisai berbentuk elips dengan gambar bintang, matahari bersinar, bulan sabit, dan bumi (bola dunia). Pada bola dunia tertancap sebatang paku yang melambangkan Paku Buwono (Paku Dunia), yang bermakna Ratu (Raja/Penguasa) Jawa sebagai pusat Semesta Jawa. Perisai ini diapit rangkaian tanaman bunga dan padi yang melambangkan keluhuran budaya, kekayaan negara, dan kemakmuran rakyatnya. Sehelai pita merah dan putih mengikat kedua rangkaian tanaman, warna ini digunakan sejak kemerdekaan Republik Indonesia pad

                   MAKNA FILOSOFI JARIK PARANG                                       BARONG Batik parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga. Batik parang bahkan menggambarkan kain yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mereka, serta bentuk hubungan di mana batik parang pada masa lalu adalah hadiah yang mulia untuk anak-anaknya. Dalam konteks ini, pola berisi dewan orang tua untuk melanjutkan perjuangan parang dilanjutkan. Garis diagonal lurus melambangkan penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan kepada nilai yang sebenarnya. Dinamika dalam pola pa